Minggu, 08 Januari 2017

KOMPLEKSITAS MASALAH PETERNAKAN DI INDONESIA

Sektor riil pertanian khususnya peternakan masih dipandang sebelah mata oleh kalangan masyarakat khususnya generasi muda. Hal ini ditunjukkan dengan masih minimnya minat generasi muda yang ingin menekuni bidang peternakan di jenjang perguruan tinggi. 
Pencitraan yang salah kaprah terhadap pekerjaan seorang peternak, membuat generasi muda kian enggan menggeluti sektor ini. Mereka cenderung memilih kerja sebagai pegawai berpakaian rapi dibanding menjadi peternak yang mengurusi kandang. Jika hal ini berlanjut sangat memprihatinkan bagi kemajuan sektor peternakan di Indonesia.
Sebagai negara agraris Indonesia, kita kaya akan sumber daya hayati, mulai dari varietas tanaman dan hortikultur yang beragam hingga berbagai spesies ternak yang berpotensi untuk di budidayakan, sebut saja Sapi Bali, Sapi Sumba Ongole atau bahkan Ayam Lokal (kampung). Sapi Bali merupakan spesies Bossundaicus yang hanya ada di Indonesia mempunyai performa baik di berbagai lingkungan walaupun dengan kondisi pakan seadanya dan memiliki reproduktivitas yang tinggi. Begitu pula dengan Sapi Sumba Ongole. Sedangkan ayam kampung Indonesia menurut LIPI dan lembaga International Livestock Reasearch Institute (ILRI) merupakan salah satu dari empat nenek moyang ayam yang ada di dunia saat ini. Melihat hal tersebut dapat dikatakan bahwa peternakan merupakan komoditas strategis yang harus dikembangkan.
Permasalahan yang ada di Indonesia ialah belum banyak pemain besar dalam pembudidayaan ternak-ternak tersebut dan belum optimalnya dukungan pemerintah sehingga komoditi lokal kalah bersaing dengan komoditi impor. Di sinilah titik kritis dimana diperlukan pihak yang menjadi garda terdepan utuk memikirkan pemecahan masalah peternakan di Indonesia. Oleh karena itu, sosok generasi muda penerus bangsa sangat dibutuhkan. Selain itu edukasi terhadap pentingnya sektor riil khususnya peternakan perlu dibentuk di masyarakat. Pengetahuan dasar akan komoditi konsumsi harian seperti daging, susu, dan telur merupakan bahan pangan yang di dapat dari sektor peternakan. 
Dalam perekonomian terntunya komoditi pangan merupakan usaha yang tiada matinya karena setiap harinya manusia memerlukan makanan. Selain itu bergairah usaha kuliner seperti ayam bakar, steak, bakso hingga fastfood (off-farm) di berbagai kota di Indonesia membuat dunia usaha peternakan tidak akan mati selama diimbangi usaha di sektoron-farm.


Sumber: Misa,Dody. 2014.Kompleksitas Masalah Peternakan Di indonesia. http://dodymisa.blogspot.co.id/2014/10/kompleksitas-masalah-peternakan-di.html. 8 Januari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar