Sektor riil pertanian khususnya peternakan masih dipandang sebelah mata
oleh kalangan masyarakat khususnya generasi muda. Hal ini ditunjukkan
dengan masih minimnya minat generasi muda yang ingin menekuni bidang peternakan
di jenjang perguruan tinggi.
Pencitraan yang salah kaprah terhadap
pekerjaan seorang peternak, membuat generasi muda kian enggan menggeluti sektor
ini. Mereka cenderung memilih kerja sebagai pegawai berpakaian rapi
dibanding menjadi peternak yang mengurusi kandang. Jika hal ini
berlanjut sangat memprihatinkan bagi kemajuan sektor peternakan di
Indonesia.
Sebagai negara agraris Indonesia, kita kaya akan sumber daya
hayati, mulai dari varietas tanaman dan hortikultur yang beragam hingga
berbagai spesies ternak yang berpotensi untuk di budidayakan, sebut saja Sapi Bali, Sapi Sumba Ongole atau bahkan Ayam Lokal (kampung). Sapi
Bali merupakan spesies Bossundaicus yang hanya ada di Indonesia
mempunyai performa baik di berbagai lingkungan walaupun dengan kondisi
pakan seadanya dan memiliki reproduktivitas yang tinggi. Begitu pula
dengan Sapi Sumba Ongole. Sedangkan ayam kampung Indonesia menurut LIPI dan
lembaga International Livestock Reasearch Institute (ILRI) merupakan
salah satu dari empat nenek moyang ayam yang ada di dunia saat ini. Melihat
hal tersebut dapat dikatakan bahwa peternakan merupakan komoditas
strategis yang harus dikembangkan.
Permasalahan yang ada di Indonesia ialah belum banyak pemain besar dalam
pembudidayaan ternak-ternak tersebut dan belum optimalnya dukungan
pemerintah sehingga komoditi lokal kalah bersaing dengan komoditi
impor. Di sinilah titik kritis dimana diperlukan pihak yang menjadi
garda terdepan utuk memikirkan pemecahan masalah peternakan di
Indonesia. Oleh karena itu, sosok generasi muda penerus bangsa sangat
dibutuhkan. Selain itu edukasi terhadap pentingnya sektor riil khususnya
peternakan perlu dibentuk di masyarakat. Pengetahuan dasar akan
komoditi konsumsi harian seperti daging, susu, dan telur merupakan bahan
pangan yang di dapat dari sektor peternakan.
Dalam perekonomian
terntunya komoditi pangan merupakan usaha yang tiada matinya karena
setiap harinya manusia memerlukan makanan. Selain itu bergairah usaha
kuliner seperti ayam bakar, steak, bakso hingga fastfood (off-farm) di
berbagai kota di Indonesia membuat dunia usaha peternakan tidak akan
mati selama diimbangi usaha di sektoron-farm.
Sumber: Misa,Dody. 2014.Kompleksitas Masalah Peternakan Di indonesia. http://dodymisa.blogspot.co.id/2014/10/kompleksitas-masalah-peternakan-di.html. 8 Januari 2017
Sumber: Misa,Dody. 2014.Kompleksitas Masalah Peternakan Di indonesia. http://dodymisa.blogspot.co.id/2014/10/kompleksitas-masalah-peternakan-di.html. 8 Januari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar